Monday, October 25, 2010

Profil M. Taufik. Juara etape 2


Taufik memang pembalap yang bagus, sejak tergabung di tim Jamoe Iboe Yogyakarta, taufik selalu merajai balapan di kategori Yunior, sempat juga membalap bersama tim terbaik Indonesia saat itu, Wismilak International Team, dan sekarang merapat di WSP (warung sego penyet) management Cycling Team Jogja. Hingga akhirnya tergabung dan mengikuti TDI 2010 Atas nama ISSI DIY. (dika-red)

berikut profil tentang M. Taufik. Juara etape 2 bandung-Cirebon:


Saat masuk Kota Yogyakarta tahun 2003, M Taufik hanya berpikiran untuk bekerja. Sama sekali tidak ada pikiran untuk menjadi atlet, belum ada pikiran untuk menjadi pebalap sepeda, apalagi menjadi pebalap profesional....


”Waktu itu saya datang ke Yogyakarta untuk bekerja di Rumah Makan Sego (Nasi) Penyetan milik Pak Dadang, bukan untuk bersepeda,” ujar Taufik, Senin (25/10), seusai meraih gelar sebagai pebalap terbaik tahapan kedua Speedy Tour d’Indonesia 2010 di Kota Cirebon, Jawa Barat.

Taufik menuturkan, kebetulan ia memang suka sepeda sejak kecil. Kebetulan lagi, sang pemilik rumah makan, yaitu Dadang Haries Poernomo, punya klub sepeda bernama ”Warung Sego Penyetan”.

Sama seperti kakak lelakinya, Toni Lukman, yang juga bekerja di rumah makan yang sama lalu bergabung dengan klub sepeda milik Dadang, Taufik juga bergabung dengan klub sepeda tersebut.

Saat bergabung, Taufik langsung berlatih dengan sepeda balap. Ia juga langsung melatih dirinya di nomor road race atau jalan raya.
Mulai serius

Dari yang semula main-main, Taufik kemudian mulai serius menekuni balap sepeda. ”Pak Dadang itu juga yang melatih saya,” ujar Taufik.

Pebalap kelahiran Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, 11 April 1984, ini lalu mulai diikutkan ke tim yunior sepeda Jamu Iboe oleh Dadang. Bersama tim barunya, Taufik menjadi juara satu ajang Wismilak Criterium Series, 2004-2005.

Dadang Haries Poernomo, yang juga menjadi pengurus Pengprov ISSI DI Yogyakarta, menuturkan, ia semakin tertarik dengan talenta yang dimiliki Taufik. Berbekal prestasi sebagai pebalap yunior, Taufik langsung bergabung dengan tim balap sepeda Pengprov DI Yogyakarta. Timnya juga mengikuti lomba balap sepeda Tour d’Indonesia dan juga Tour de Singkarak.

”Saya betul-betul senang melihat tim bisa mendapat peringkat terbaik. Saya akan terus memberikan yang terbaik untuk tim saya,” ujar Taufik.

Kini, dengan prestasi yang ia miliki, Taufik punya impian untuk menjadi pebalap inti tim nasional.

”Ya, harapannya di seleksi tim nasional saya bisa masuk, saya ingin menjadi pebalap inti tim nasional,” ujar Taufik.

Lintasan menantang

Tentang kesannya membalap di Tour d’Índonesia 2010, Taufik berujar, lintasan yang ia lalui sejauh ini betul-betul sulit dan menantang.

Rute jalan yang semula datar tiba-tiba berubah menjadi tikungan yang menanjak dan diikuti turunan curam. ”Ditambah hujan deras tadi, sebetulnya itu menyulitkan pandangan. Tetapi, saya terus saja membalap. Tantangan juga buat saya,” ujar Taufik.

Taufik tidak menyangka bisa memenangi tahapan kedua dengan kondisi lintasan yang juga padat dengan arus lalu lintas kendaraan di beberapa jalur.

”Jalanan sangat crowded. Tidak seperti di luar negeri,” ujar Taufik yang pernah membalap di Malaysia.

Soal etape berikutnya—yang melintas dari Cirebon, Jawa Barat, hingga ke Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa ini, Taufik tidak mau memasang target terlalu muluk. Ia mengatakan akan lebih fokus membantu rekan-rekannya yang lebih dijagokan untuk memenangi jalur datar. Meski demikian, Taufik mengatakan tetap bakal berusaha keras untuk kembali mendapatkan 1.000 dollar AS, hadiah bagi pemenang etape.


source:Dian kuyinK

1 comment:

  1. oke...dedikasi untuk dunia sepeda ya.
    bikin profil pebalap.
    hmmm nice.
    coba aja skalian jd reporter sepeda d www.sportku.com
    ^^
    pasti bs jd reporter handal deh.
    hehe.
    *maaf ya ga mau kasi emoticon soale ga enak lah ,masa mw mirip-miripi kamu sih.hehe

    ReplyDelete